Ayat Renungan:
Mikha 5: 2, “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala.”
Matius 2: 6, “Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.”
Ayat renungan pagi ini memberitahukan kita bahwa dari waktu yang sudah cukup lama, kelahiran Juruslamat telah dinubuatkan. Ayat Mikha 5: 2 menyebutkan dengan jelas kota kecil Betlehem menjadi tempat kelahiran Tuhan Yesus.
Dalam sejarahnya, kota Betlehem adalah kota yang sangat kecil dan bahkan di zaman itu sama sekali tidak dianggap. Tidak seperti kota-kota besar lainnya yang penuh dengan lampu gemerlap dan kerumunan pendatang untuk menikmati keindahan kotanya.
Apakah kita terpikir bahwa Tuhan justru memilih sesuatu yang tidak pernah dianggap, dilirik atau tidak menarik untuk Dia pakai? Di Matius 2: 1-7 kita bisa melihat penggenapannya bahwa Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea di zaman raja Herodes. Sesudah itu datanglah orang-orang Majus dari Timur ke Yerusalem. Semua orang datang untuk bertemu bayi Yesus, bahkan Raja Herodes sekalipun memburu sang bayi karena dianggap menjadi ancaman bagi kedudukannya sebagai raja.
Kelahiran Tuhan Yesus bahkan meyakinkan imam kepala dan ahli Taurat bahwa Betlehem, tanah Yehuda, bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda karena dari sana telah bangkit seorang pemimpin yang menggembalakan umat Tuhan (Matius 2: 6).
Mungkin dalam kehidupan kita, kita pun dipandang sebagai orang yang sederhana, tidak berpengalaman, tidak pintar dan tidak bisa diandalkan. Tapi Tuhan mau kita percaya bahwa:
1. Tuhan tidak pernah memandang rupa bahkan harta yang kita punya. Tapi Dia mau mengangkat setiap orang yang terbuang untuk hidup mereka boleh menjadi bukti nyata dari kasih Tuhan.
2. Saat kita dalam keadaan terpuruk dan terbuang, jangan menyerah! Karena Tuhan selalu memperdulikan kita dan menyediakan kemenangan atas kita.
3. Sesuatu yang kecil di mata manusia adalah hal paling berharga bagi Tuhan.
Jadi hari ini mari percaya bahwa Tuhan sendiri telah memilih kita dan kita berharga di mata-Nya. Mari sediakan diri kita untuk menjadi alat kemuliaan bagi Dia.
Action: Adakah di dalam hidupmu sesuatu yang membuatmu tidak layak? Hari ini mari berdiri di depan cermin dan sampaikan kepada dirimu sendiri bahwa kamu adalah anak pilihan Tuhan dan berharga.
Ayat Hafalan: Yesaya 7: 14, “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.”
Hak cipta @Maria Kaesmetan